Senin, 28 Desember 2015

Preservasi Bahan Pustaka, Apa Itu? Pentingkah?



Dinda Lailatul Rokhma                                                                                  24 Desember 2015
D1813026

Preservasi Bahan Pustaka, Apa Itu? Pentingkah?
Oleh : Dinda Lailatul Rokhma

Pendahuluan
Bahan pustaka adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. Bahan pustaka merupakan komponen penting dalam perpustakaan, koleksi bahan pustaka juga merupakan aset yang sangat berharga dalam perpustakaan. Keberadaan bahan pustaka dalam perpustakaan menentukan kualitas perpustakaan. Oleh karena itu bahan pustaka harus dijaga dan dilestarikan agar bahan pustaka tersebut dapat terus dimanfaatkan dengan baik. Pelestarian bahan pustaka tidak hanya menyangkut dari segi fisiknya saja, tetapi pelestarian bahan pustaka juga menyangkut kandungan informasi yang ada didalamnya. Untuk menjaga bahan pustaka agar tidak rusak baik dari segi fisik maupun isinya, maka perpustakaan perlu melakukan preservasi atau pemeliharaan bahan pustaka. Pada dasarnya preservasi atau pelestarian adalah kegiatan yang terencana dan terkelola untuk memastikan agar koleksi bahan pustaka dapat terus dipakai selama mungkin. Preservasi adalah upaya agar semua bahan koleksi cetak maupun non cetak pada suatu perpustakaan dapat bertahan lama dan tidak cepat rusak. Tujun dari preservasi adalah untuk menyelamatkan fisik dokumen, menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam dokumen, dan mengatasi kendala kurangnya ruang serta mempercepat perolehan informasi.
Pembahasan
IFLA ( International Federation of Library Association Federasi Internasional dari Asosiasi-asosiasi Perpustakaan) mendefinisikan  preservasi sebagai aspek-aspek yang mencakup usaha melestarikan bahan  pustaka, keuangan, ketenagaan, metode, teknik, serta penyimpanannya. Pada dasarnya preservasi adalah upaya mempertahankan sumber daya kultural dan intelektual agar dapat digunakan sampai batas waktu yang selam mungkin pada koleksi bahan pustaka yang terdapat pada perpustakaan. Dalam perpustakaan preservasi memainkan peran yang penting dalam melestarikan koleksi bahan pustaka agar kandugan informasi dalam bahan pustaka tersebut dapat terus dimanfaatkan hingga ke genersi selanjutnya. Kegiatan pelestarian bahan pustaka memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1.      Fungsi perlindungan, Upaya melindungi bahan pustaka dari beberapa faktor yang mengakibatkan kerusakan.
2.      Fungsi pengawetan, Upaya pengawetan terhadap bahan pustaka agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih lama lagi.
3.      Fungsi kesehatan, Upaya menjaga bahan pustaka tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan tidak mengganggu kesehatan pembaca maupun pustakawan.
4.      Fungsi pendidikan, Upaya memberikan pendidikan kepada pembaca, bagaimana memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan benar.
5.      Fungsi kesabaran, Upaya pemeliharaan bahan pustaka membutuhkan kesabaran dan ketelitian.
6.      Fungsi sosial. Pemeliharaan bahan pustaka sangat membutuhkan keterlibatan dari orang lain.
7.      Fungsi ekonomi, Pemeliharaan yang baik akan berdampak pada keawetan bahan pustaka, yang akhirnya dapat meminimalisasi biaya pengadaan bahan pustaka.
8.      Fungsi keindahan, Dengan pemeliharaan yang baik, bahan pustaka di perpustakaan akan tersusun rapi, indah dan tidak berserakan, sehingga perpustakaan kelihatan indah dan nyaman.
Untuk dapat lebih memahami ruang lingkup preservasi atau pelestarian bahan pustaka harus mengetahui jenis koleksi bahan pustaka itu sendiri dan faktor apa saja yangmenyebabkan kerusakan bahan pustaka. Jenis koleksi bahan pustaka menurut Yulia ada emapat, yaitu:
1.      Karya cetak, seperti:
·         Buku
·         Terbitan berseri
2.      Karya noncetak, seperti:
·         Rekaman suara
·         Gambar hidup dan rekaman video
3.      Bahan grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya dan yang harus dilihat dengan bantuan alat misalnya selid, transparansi, dan filmstrip.
4.      Karya dalam bentuk elektronik
Kerusakan bahan pustaka disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.      Faktor Biologi seperti:
·         Hewan pengerat (Tikus)
·         Serangga (Rayap, kecoa, kutu buku)
·         Jamur
2.      Faktor Kimia
·         Zat – zat kimia
·         Kandungan asam dalam kertas atau tinta
·         Oksidasi
3.      Faktor Fisika
·         Cahaya
·         Udara/debu
·         Suhu dan
·         Kelembapan
4.      Faktor – faktor lainnya, seperti:
·         Manusia
·         Bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
Kegiatan preservasi atau pelestarian harus dipersiapkan baik secara preventif (pencegahan) dan juga baik secra kuratif (perbaikan).
Secara preventif (pencegahan) artinya perpustakaan harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang untuk kemungkinan yang akan terjadi, seperti:
1.      Bangunan atau gedung yang harus diperhatikan, peralatan yang digunakan untuk menunjang sarana dan prasarana perpustakaan, suhu ruangan yang harus selalu dijaga.
2.      Kebersihan dalam ruangan perpustakaan.
3.      Pengolahan jajaran koleksi ke dalam rak (shelving) juga harus diperhatikan dan dilakukan dengan benar.
4.      Mencadangkan bahan pustaka dengan mengalih mediakan ke dalam bentuk digital.
5.      Menyediakan alat pemadam kebakaran sebagai antisipasi bila terjadi kebakaran.
Secara kuratif (perbaikan) artinya preservasi atau pelestaian yang dilakukan oleh perpustakaan antara lain dengan melakukan fumigasi, laminasi, enkapsulasi, penjilidan dan lain-lain.
1.      Fumigasi
Fumigasi adalah salah satu cara melestarikan bahan pustaka dengan cara pengasapan pada bahan pustaka agar jamur tidak tumbuh dengan pembakaran atau penguapan zat kimia yang mengandung racun. Kegiatan ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang berpengalaman dalam bidang ini.
2.      Laminasi
Laminasi yaitu melapisi bahan pustaka dengan kertas khusus agar bahan pustaka menjadi lebih awet.
3.      Enkapsulasi
Enkapsulasi adalah salah satu cara melindungi kertas dari kerusakan dengan cara menempatkan setiap lembar kertas diantara dua plastik transparan, kemudian pinggiran plastik tersebut dilem sehingga bahan pustaka tidak terlepas. Bahan pustaka yang di enkapsulasi biasanya berupa lembaran-lembaran seperti naskah kuno.
4.      Penjilidan
Penjilidan dilakuakan agar struktur buku tidak lepas satu sama lainnya. Pada dasarnya penjilidan merupakan pekerjaan menghimpun atau menggabungkan lembaran-lembaran lepas menjadi satu, yang dilindungi oleh sampul. Agar nilai informasi yang ada didalamnya tidak hilang, sehingga buku yang telah diperbaiki dengan pemjilidan ulang tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh pengguna perpustakaan. Ada lima macam jenis jilidan yang dapat dipilih: (1) jilid kaye, (2) signature binding, (3) jilid lem punggung, (4) jilid spiral, (5) jilid lakban.
Jadi preservasi adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh perpustakaan. Karena bahan pustaka merupakan aset berharga dalam perpustakaan dan bahan pustaka mempunyai kandunngan infromasi yang valid serta tidak bisa diragukan lagi.
Kesimpulan
Preservasi adalah suatu kegiatan yang penting dalam perpustakaan, karena preservasi atau pelestarian bertujuan untuk menyelamatkan fisik dokumen, menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam dokumen, dan mengatasi kendala kurangnya ruang serta mempercepat perolehan informasi. Dan preservasi juga mempunyai fungsi perlindungan, pengawetan, kesehatan, pendidikan, kesabaran, sosial, ekonomi dan keindahan.
Sumber
Daryono. 2009. Pemeliharaan Bahan Pustaka di Perpustakaan. Diakses pada 24 Desember 2015. Dalam http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/03/23/pemeliharaan-bahan-pustaka-di-perpustakaan/
Fathurrokhman. Preservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan Museum : Studi Kebijakan Preservasi di Perpustakaan Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Diakses pada 24 Desember 2015. Dalam http://digilib.uinsuka.ac.id/367/1/PRESERVASI%20BAHAN%20PUSTAKA%20DI%20PERPUSTAKAAN%20MUSEUM.pdf
Helsa. 2014. Koleksi Perpustakaan. Diakses pada 24 Desember 2015. Dalam http://pp.ktp.fip.unp.ac.id/?p=32
Karmidi Martoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka, 1999.
Kartika. 2011. Faktor – Faktor Kerusakan, dan Pelestarian Bahan Pustaka. Diakses pada 24 Desember 2015. Dalam http://kartika-s-n-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-37064-hardskill%20-FAKTORFAKTOR%20KERUSAKAN,%20DAN%20PELESTARIAN%20BAHAN%20PUSTAKA%20.html
Kartika. 2011. Preservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan. Diakse pada 24 Desember 2015. Dalam http://kartika-s-n-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-37194-hardskill%20-PRESERVASI%20BAHAN%20PUSTAKA%20DI%20PERPUSTAKAAN%20.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar