Dinda Lailatul Rokhma 24
Desember 2015
D1813026
Preservasi Bahan Pustaka, Apa Itu? Pentingkah?
Oleh : Dinda Lailatul Rokhma
Oleh : Dinda Lailatul Rokhma
Pendahuluan
Bahan
pustaka adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau
karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun,
diolah, dan dilayankan. Bahan pustaka merupakan komponen penting dalam
perpustakaan, koleksi bahan pustaka juga merupakan aset yang sangat berharga
dalam perpustakaan. Keberadaan bahan pustaka dalam perpustakaan menentukan
kualitas perpustakaan. Oleh karena itu bahan pustaka harus dijaga dan
dilestarikan agar bahan pustaka tersebut dapat terus dimanfaatkan dengan baik.
Pelestarian bahan pustaka tidak hanya menyangkut dari segi fisiknya saja,
tetapi pelestarian bahan pustaka juga menyangkut kandungan informasi yang ada
didalamnya. Untuk menjaga bahan pustaka agar tidak rusak baik dari segi fisik
maupun isinya, maka perpustakaan perlu melakukan preservasi atau pemeliharaan
bahan pustaka. Pada dasarnya preservasi atau pelestarian adalah kegiatan yang
terencana dan terkelola untuk memastikan agar koleksi bahan pustaka dapat terus
dipakai selama mungkin. Preservasi adalah upaya agar semua bahan koleksi cetak
maupun non cetak pada suatu perpustakaan dapat bertahan lama dan tidak cepat
rusak. Tujun dari preservasi adalah untuk menyelamatkan fisik dokumen,
menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam dokumen, dan mengatasi
kendala kurangnya ruang serta mempercepat perolehan informasi.
Pembahasan
IFLA
( International Federation of Library Association Federasi Internasional dari
Asosiasi-asosiasi Perpustakaan) mendefinisikan preservasi sebagai
aspek-aspek yang mencakup usaha melestarikan bahan pustaka, keuangan,
ketenagaan, metode, teknik, serta penyimpanannya. Pada dasarnya preservasi
adalah upaya mempertahankan sumber daya kultural dan intelektual agar dapat
digunakan sampai batas waktu yang selam mungkin pada koleksi bahan pustaka yang
terdapat pada perpustakaan. Dalam perpustakaan preservasi memainkan peran yang
penting dalam melestarikan koleksi bahan pustaka agar kandugan informasi dalam
bahan pustaka tersebut dapat terus dimanfaatkan hingga ke genersi selanjutnya.
Kegiatan pelestarian bahan pustaka memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1.
Fungsi perlindungan, Upaya melindungi
bahan pustaka dari beberapa faktor yang mengakibatkan kerusakan.
2.
Fungsi pengawetan, Upaya pengawetan
terhadap bahan pustaka agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih lama
lagi.
3.
Fungsi kesehatan, Upaya menjaga bahan
pustaka tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan tidak
mengganggu kesehatan pembaca maupun pustakawan.
4.
Fungsi pendidikan, Upaya memberikan
pendidikan kepada pembaca, bagaimana memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan
benar.
5.
Fungsi kesabaran, Upaya pemeliharaan
bahan pustaka membutuhkan kesabaran dan ketelitian.
6.
Fungsi sosial. Pemeliharaan bahan
pustaka sangat membutuhkan keterlibatan dari orang lain.
7.
Fungsi ekonomi, Pemeliharaan yang baik
akan berdampak pada keawetan bahan pustaka, yang akhirnya dapat meminimalisasi
biaya pengadaan bahan pustaka.
8.
Fungsi keindahan, Dengan pemeliharaan
yang baik, bahan pustaka di perpustakaan akan tersusun rapi, indah dan tidak
berserakan, sehingga perpustakaan kelihatan indah dan nyaman.
Untuk
dapat lebih memahami ruang lingkup preservasi atau pelestarian bahan pustaka
harus mengetahui jenis koleksi bahan pustaka itu sendiri dan faktor apa saja
yangmenyebabkan kerusakan bahan pustaka. Jenis koleksi bahan pustaka menurut
Yulia ada emapat, yaitu:
1.
Karya cetak, seperti:
·
Buku
·
Terbitan berseri
2.
Karya noncetak, seperti:
·
Rekaman suara
·
Gambar hidup dan rekaman video
3.
Bahan grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat
dilihat langsung misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya
dan yang harus dilihat dengan bantuan alat misalnya selid, transparansi, dan
filmstrip.
4.
Karya dalam bentuk elektronik
Kerusakan
bahan pustaka disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.
Faktor Biologi seperti:
·
Hewan pengerat (Tikus)
·
Serangga (Rayap, kecoa, kutu buku)
·
Jamur
2.
Faktor Kimia
·
Zat – zat kimia
·
Kandungan asam dalam
kertas atau tinta
·
Oksidasi
3.
Faktor Fisika
·
Cahaya
·
Udara/debu
·
Suhu dan
·
Kelembapan
4.
Faktor – faktor lainnya, seperti:
·
Manusia
·
Bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
Kegiatan
preservasi atau pelestarian harus dipersiapkan baik secara preventif
(pencegahan) dan juga baik secra kuratif (perbaikan).
Secara
preventif (pencegahan) artinya perpustakaan harus mempersiapkan segala
sesuatunya dengan matang untuk kemungkinan yang akan terjadi, seperti:
1.
Bangunan
atau gedung yang harus diperhatikan, peralatan yang digunakan untuk menunjang
sarana dan prasarana perpustakaan, suhu ruangan yang harus selalu dijaga.
2.
Kebersihan
dalam ruangan perpustakaan.
3.
Pengolahan
jajaran koleksi ke dalam rak (shelving) juga harus diperhatikan dan dilakukan
dengan benar.
4.
Mencadangkan
bahan pustaka dengan mengalih mediakan ke dalam bentuk digital.
5.
Menyediakan alat pemadam kebakaran
sebagai antisipasi bila terjadi kebakaran.
Secara
kuratif (perbaikan) artinya preservasi atau pelestaian yang dilakukan oleh
perpustakaan antara lain dengan melakukan
fumigasi, laminasi, enkapsulasi, penjilidan dan lain-lain.
1.
Fumigasi
Fumigasi adalah salah satu cara melestarikan
bahan pustaka dengan cara pengasapan pada bahan pustaka agar jamur tidak tumbuh
dengan pembakaran atau penguapan zat kimia yang mengandung racun. Kegiatan ini
hanya boleh dilakukan oleh orang yang berpengalaman dalam bidang ini.
2.
Laminasi
Laminasi yaitu melapisi bahan pustaka dengan
kertas khusus agar bahan pustaka menjadi lebih awet.
3.
Enkapsulasi
Enkapsulasi adalah salah satu cara melindungi
kertas dari kerusakan dengan cara menempatkan setiap lembar kertas diantara dua
plastik transparan, kemudian pinggiran plastik tersebut dilem sehingga bahan
pustaka tidak terlepas. Bahan pustaka yang di enkapsulasi biasanya berupa
lembaran-lembaran seperti naskah kuno.
4.
Penjilidan
Penjilidan
dilakuakan agar struktur buku tidak lepas satu sama lainnya. Pada dasarnya penjilidan merupakan
pekerjaan menghimpun atau menggabungkan lembaran-lembaran lepas menjadi satu,
yang dilindungi oleh sampul. Agar nilai informasi yang ada didalamnya tidak
hilang, sehingga buku yang telah diperbaiki dengan pemjilidan ulang tersebut
dapat dimanfaatkan kembali oleh pengguna perpustakaan. Ada lima macam jenis jilidan yang dapat
dipilih: (1) jilid kaye, (2) signature binding, (3) jilid lem punggung, (4)
jilid spiral, (5) jilid lakban.
Jadi preservasi adalah salah satu kegiatan
penting yang harus dilakukan oleh perpustakaan. Karena bahan pustaka merupakan
aset berharga dalam perpustakaan dan bahan pustaka mempunyai kandunngan
infromasi yang valid serta tidak bisa diragukan lagi.
Kesimpulan
Preservasi adalah suatu kegiatan yang penting
dalam perpustakaan, karena preservasi atau pelestarian bertujuan untuk
menyelamatkan fisik dokumen, menyelamatkan nilai informasi yang terkandung
dalam dokumen, dan mengatasi kendala kurangnya ruang serta mempercepat
perolehan informasi. Dan preservasi juga mempunyai fungsi perlindungan,
pengawetan, kesehatan, pendidikan, kesabaran, sosial, ekonomi dan keindahan.
Sumber
Daryono. 2009. Pemeliharaan Bahan Pustaka di Perpustakaan. Diakses pada 24
Desember 2015. Dalam http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/03/23/pemeliharaan-bahan-pustaka-di-perpustakaan/
Fathurrokhman. Preservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan Museum : Studi Kebijakan
Preservasi di Perpustakaan Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Diakses pada 24
Desember 2015. Dalam http://digilib.uinsuka.ac.id/367/1/PRESERVASI%20BAHAN%20PUSTAKA%20DI%20PERPUSTAKAAN%20MUSEUM.pdf
Helsa. 2014. Koleksi
Perpustakaan. Diakses pada 24 Desember 2015. Dalam http://pp.ktp.fip.unp.ac.id/?p=32
Karmidi
Martoatmodjo, Pelestarian
Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka, 1999.
Kartika.
2011. Faktor – Faktor Kerusakan, dan
Pelestarian Bahan Pustaka. Diakses pada 24 Desember 2015. Dalam http://kartika-s-n-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-37064-hardskill%20-FAKTORFAKTOR%20KERUSAKAN,%20DAN%20PELESTARIAN%20BAHAN%20PUSTAKA%20.html
Kartika. 2011. Preservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan. Diakse pada 24 Desember
2015. Dalam http://kartika-s-n-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-37194-hardskill%20-PRESERVASI%20BAHAN%20PUSTAKA%20DI%20PERPUSTAKAAN%20.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar