Senin, 28 Desember 2015

Kegiatan Preservasi di Perpustakaan Monumen Pers



Ernawati Dwi Yulianasari                                                                              26 Desember 2015
D1813030

Kegiatan Preservasi di Perpustakaan Monumen Pers
Oleh: Ernawati Dwi Yulianasari

Pendahuluan
Bahan pustaka merupakan unsur utama dan vital dalam suatu perpustakaan. Menurut buku pedoman pembinaan koleksi dan pengetahuan literatur(1998:2) Koleksi bahan pustaka adalah semua koleksi yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi koleksi bahan pustaka meliputi koleksi cetak atau non cetak. Koleksi non cetak adalah koleksi suatu bahan pustaka dalam bentuk digital contoh kaset,video, piringan hitam dan lain sebagainya. Koleksi cetak adalah koleksi suatu bahan pustaka dalam bentuk tercetak contohnya buku,majalah,ensiklopedi dll. Koleksi perpustakaan yang sebagian buku dan terbuat dari kertas dengan kualitas yang bervariasi, karena faktor alamiah pasti akan mengalami kerusakan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan tindakan preservasi.
Preservasi merupakan kegiatan yang terencana untuk  melestarikan bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak sehingga dapat terus dipakai dan dimanfaatkan nilai informasinya oleh pemustaka. Peservasi merupakan kegiatan yang sangat penting mengingat fungsi perpustakaan salah satunya adalah sebagai sumber informasi. Tujuan utama preservasi ini adalah untuk menjaga informasi di dalam bahan pustaka.
Perpustakaan Monumen Pers merupakan perpustakaan umum yang berada di jalan Gajah Mada,No 59 Surakarta,dulunya bernama Gedung Sasono Suko Societet milik Kraton Mangkunegaran. Monumen Pers didirikan untuk memperingati Hari Jadi Pers saat diadakan pertemuan para wartawan seluruh Indonesia (PWI) pada tanggal 9 Februari 1946. Peresmian gedung monumen ini baru dilakukan oleh Presiden RI saat itu, Soeharto, pada tanggal 9 Februari 1978 sebagai peringatan perjuangan pers di Indonesia.. Melalui SK Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 151/M.PAN tanggal 6 Juni 2002, Monumen Pers Nasional dijadikan sebagai UPT Lembaga Informasi Nasional.
Perpustakaan Monumen Pers  ini memiliki koleksi yang terdiri dari lebih dari satu juta koran dan majalah, serta berbagai benda bersejarah yang terkait dengan pers Indonesia. koran dan surat kabar yang berjumlah banyak akan sia-sia jika rusak dan tak bermanfaat, oleh sebab itu preservasi di perpustakaan ini dilakukan. Preservasi di lakukan baik pada bentuk fisik maupun  nilai informasi yang terkandung dalam surat kabar dan majalah. Berbagai upaya telah dilakukan dan terus diusahakan oleh Monumen Pers Nasional agar bukti terbit media yang ada terhindar dari kerusakan, di antaranya adalah dengan penyiapan ruang tempat penyimpanan, perawatan rutin harian, bulanan dan tahunan serta dengan usaha alih bentuk/media. Proses ini memakan waktu yang sangat lama. Preservasi yang dilakukan adalah dengan pendigitalisasi .
Rumusan Masalah
Bagaimana proses preservasi di perpustakaan monumen pers?
Pembahasan
Pelestarian bahan pustaka merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh perpustakaan. Kegiatan ini menjamin bahan koleksi yang dimiliki perpustakaan awet dan terawat dengan baik sehingga siap digunakan oleh pemakainya setiap saat, tak terkecuali dengan perpustakaan monumen pers. Monumen pers merupakan museum pers yang mempunyai ribuan surat kabar dan majalah, agar terhindar dari kerusakan maka dilakukanya preservasi. Di monumen pers proses preservasi memiliki 4 cara yaitu :
·         Perawatan rutin
Ø  Pengendalian temperatur dan kelembapan udara
Ø  Pencegahan kerusakan karena faktor manusia
Ø  Penjilidan
Perawatan ini rutin di lakukan untuk menghindari kerusakan yang terjadi karena faktor manusia,ataupun suhu.
·         Pelestarian bahan pustaka membasmi serangga dan jamur yaitu dengan fumigasi
Yakni suatu cara melestarikan Bahan Pustaka dengan cara mengasapi (pembakaran atau penguapan zat kimia yang mengandung racun)  agar semua jenis perusak(jamur dan serangga)  tidak tumbuh/mati dan kerusakan Bahan Pustaka dapat dihindari. Fumigasi dilakukan dengan maksud untuk melindungi koleksi dari jamur dan rayap. Untuk fumigasi dilakukan langsung oleh petugas fumigasi dari luar. Proses ini memakan waktu yang cukup lama dan membutuhkan biaya yang besar.
·         Perawatan restoratif
Perawatan ini dilakukan untuk koran atau majalah yang rusak  dengan cara menambal dan menyambung koran atau majalah yang rusak , memperbaiki jilidan dan menjilid kembali koleksi yang sudah diperbaiki.Perawatan ini fungsinya sebagai perbaikan bahan pustaka yang rusak.
·         Digitalisasi
Proses pengalihan dari media cetak ke proses digital (digitalisasi) membutuhkan waktu yang  lama. Proses ini dilakukan dengan pemotretan per lembar pada koran dan majalah, setelah itu di pindahkan ke format JPEG/ PDF. Dalam sehari pengambilan foto dapat dilakukan 3-4 jam dan 200 lembar / hari. Proses ini memanfaatkan kamera DSLR. Cara melakukan pemotretan ini adalah dengan meletakan koran di atas meja kemudian disinari menggunakan lampu dan kamera memotret menggunakan tombol tertentu.
Setelah melalui proses pemotretan lalu di pindahkan ke sistem komputer dan diolah melalui program Adobe Photoshop reader dan disimpan dalam sebuah file atau folder, setelah itu koran ini dapat di publik.
.Kesimpulan
Peservasi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perpustakaan tak terkecuali bagi perpustakaan Monumen Pers yang menyimpan berbagai koran dan majalah dari masa sebelum kemerdekaan sehingga sampai sesudah kemerdekaan sehingga mengandung nilai sejarah. Oleh sebab itu monumen pers melakukan preservasi. Preservasi di monumen pers dilakukan melalui 4 cara yaitu: dengan perawatan sehari-hari, fumigasi , Restoratif(paska kerusakan ) dan terakhir proses digitalisasi, proses ini memakan waktu yang lama dan bagian tervital dan diutamakan  di monumen pers. Tujuan utama proses ini adalah untuk menjaga fisik dari kerusakan dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Sumber
Durea dan Clements.1990. Dasar-Dasar Pelestarian dan Pengawetan Bahan Pustaka . Jakarta: Perpustakaan Nasional RI
Martoatmojo,K. 1997. Pelestarian Bahan pustaka,Jakarta:Yayasan Multi Wijaya
 Purwanti, I .(2012).Jurnal  Media komunikasi Antar Pustakawan. Penentuan Skala Preservasi Upaya Perlindungan Nilai Informasi Koleksi di Perpustakaan Nasional RI,vol 19 No 2 Tahun 2012. Suara Merdeka(2015). Empat Tahun 100 koran telah digitalisasi. Diunduh pada 26 Desember 2015.di www.berita.suaramerdeka.com.


.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar