SANCTUM
Sutradara: Alister Grierson
Excecutif Producer : James Cameron
PENDAHULUAN
Sanctum adalah film
yang disutradarai oleh Alister Grierson, sineas asal
Australia yang pernah mengarahkan debutnya dalam Kokoda (2006). Meskipun sang sutradara bersama sinematografer Jules
O'Loughlin tak punya pengalaman dengan kamera
3D yang dikembangkan sejak film Avatar (2009), namun mereka dapat
menghasilkan karya yang bagus. Sayang sekali yang ditayangkan di Indonesia
bukanlah versi 3D. Namun, selain aksi menegangkan serta sinematografi yang
dibilang bagus. Film drama petualangan yang naskahnya ditulis oleh John
Garvin ini terinspirasi dari kisah nyata sang
produser Andrew Wight yang memimpin
ekspedisi menyelam ke dalam gua bawah air, kemudian harus mencari jalan keluar
setelah badai jatuh pada pintu masuk gua sistem Pengambilan gambar filmnya pun
dikerjakan di Gold Coast di Queensland, Australia, dengan
menggunakan kamera khusus 3D yang dinamakan Fusion Camera System. Film yang
menghabiskan biaya produksi sebesar $30 juta ini dibintangi oleh artis-artis
yang mungkin sebagian besar berasal dari Australia. Untuk jajaran pemainnya.
Diantaranya aktor yang pernah tampil sebagai The Duke dalam Moulin Rouge! (2001);
Richard Roxburgh, aktor yang dikenal ketika memerankan
karakter Thomas dalam The Black
Balloon (2008);
Rhys Wakefield, Aktor yang pertama kalinya tampil di
film besar dalam Spotswoods (1992);
Daniel Wyllie, serta aktor yang berperan sebagai Mister Fantastic dalam dua seri film Fantastic
Four; Ioan Gruffudd. Film yang dirilis pada tanggal 4
Februari 2011 ini berhasil meraup pendapatan sebesar $108,609,310 dari
peredarannya di seluruh dunia.
SINOPSIS
Sanctum
adalah film yang didasari oleh kisah nyata yang berceritakan
tentang perjuangan hidup sekelompok anggota ekspedisi yang tengah meneliti
dasar gua Esa`ala di pedalaman Papua New Guenia. “Induk dari segala gua”,
begitulah julukan Gua Esa Ala di Papua New Guinea yang menjadi pemandangan alam
pertama pada adegan Film Sanctum. Gua vertikal yang luar biasa besarnya ini
menarik minat Frank untuk menjelajah dan menemukan jalur sungai bawah tanah
yang diyakini akan bermuara menuju laut. "Esa'Ala Cave" atau "GUA
Esa'Ala" yang letaknya di Papua New Guinea (Papua Nugini) tepatnya di
Kabupaten Esa'Ala. GUA ini nyata dan mempunyai sungai bawah laut yang
menakjubkan. Menurut kabarnya, sebagian besar GUA ini belum pernah dijelajahi. Pada
awalnya ekspedisi yang mereka lakukan berjalan dengan lancar dan mereka
berhasil menemukan sebuah aliran air di dasar gua tersebut yang berkemungkinan
besar aliran itu bisa membawa mereka tembus langsung menuju ke laut lepas.
Kisah perjuangan ini berawal dari kejadian alam yang tak mereka duga, disaat
kelompok ekspedisi ini masih berada di dasar gua, terjadi badai besar,
morfologi gua yang memiliki celah besar, yang langsung menghadap langit,
membuat air hujan yang turun mudah sekali untuk masuk kedalam, ditambah lagi
dengan intensitas curah hujan yang tinggi mempercepat air tiba di dasar gua. Frank dan seorang penyelam lain bernama Judes (Allison Cratchley), menyelam ke dalam air di bagian bawah
gua yang belum pernah terjelajahi, yang mereka sebut Pembatasan Setan.
Mereka turun melalui lubang yang cukup sempit dan menemukan sebuah gua besar
yang luas dengan langit-langit raksasa. Ketika mereka kembali ke BaseCamp,
selang alat pernapasan Judes bocor. Karena mereka tidak memiliki tabung
cadangan, mereka terpaksa berbagi udara saat mencoba untuk kembali. Setelah
bergantian menggunakan masker beberapa kali, Judes panik dan menolak
untuk kembali memberikan selang kepada Frank. Frank pun terpaksa
merebut masker darinya dan mendorongnya ke bawah hingga meninggal tepat didepannya.
Ketika Frank kembali, Josh menyalahkan
ayahnya atas kematian Judes, namun Frank berbalik menyalahkan
putranya tersebut karena tidak bisa membawa tabung cadangan yang seharusnya dia
bawa ke BaseCamp.
Sementara itu, badai besar sedang
mengamuk di permukaan dan orang-orang di pangkalan atas tidak dapat memberi
peringatan yang ada di dalam gua karena jalur komunikasi terputus. Josh
yang tidak mengetahui hal itu, dia bersama penyelam lainnya; Luko (Cramer Cain), Liz (Nicole Downs), dan J.D. (Christopher Baker) berusaha untuk kembali ke permukaan
ketika air telah mengaliri lorong-lorong gua
.Satu demi satu
anggota tim mati. Luko terluka parah dan setelah banyak diskusi, Frank
memutuskan untuk membunuhnya untuk membuatnya keluar dari penderitaannya.
Sementara teman terbaik Frank, George (Dan Wyllie), yang memiliki penyakit dekompresi
mengalami kesulitan untuk melanjutkan, dan dia sendiri meninggal setelah
memutuskan untuk tinggal di belakang agar tidak memperlambat yang lainnya.
Sedangkan Vic yang sebelumnya tidak memperdulikan saran Frank,
terjebak dengan peralatan sendiri dan akhirnya juga menyebabkan kematiannya.
Kelompok yang tersisa kini hanya Frank, Josh dan Carl,
yang hanya memiliki satu alat pernapasan dan mereka memutuskan untuk istirahat
sebentar. Josh kemudian menemukan beberapa kotoran kelelawar dan
menyimpulkan bahwa kemungkinan ada jalan keluar terdekat. Mereka pun membuat
jalan melalui lorong-lorong dan menemukan lubang kecil yang mengarah ke
permukaan. Mereka tidak menunggu untuk diselamatkan karena mungkin mereka bisa
mati kelaparan dan dehidrasi sebelum itu terjadi, sehingga mereka memutuskan
untuk mencari jalan lain melalui gua. Di sepanjang jalan, mereka menemukan Carl
yang masih hidup namun menjadi paranoid, dan karena panik, Carl menyerang
dan melukai Frank sampai mati. Putus asa, Carl menyelam kembali
ke dalam air tanpa tabung pernapasan untuk mencari jalan keluar. Josh
sekarang memiliki satu-satunya tabung pernapasan terakhir yang ditinggalkan Carl
dan memutuskan untuk kembali ke dalam air untuk mencari jalan keluar. Ketika
lampu senternya mati, dia menyelam dengan hanya menggunakan sedikit cahaya yang
berasal dari taring babi, sebuah hadiah ulang tahun pemberian ayahnya yang
didapat ketika Frank melakukan ekspedisinya ke Kalimantan.
Tabung pernapasan Josh akhirnya kehabisan udara, yang membuatnya panik bahwa ia akan mati. Dia pun menenangkan diri ke bawah dan mengingat sesuatu yang pernah di ajarkan ayahnya, di mana dia menggunakan gelembung udara kecil yang terperangkap di langit-langit gua. Dia melakukan ini sebentar-sebentar ketika ia mencoba untuk berenang ke arah permukaan. Kelelahan dan hampir putus asa tapi dengan keahlian Josh dalam melakukan teknik Breath Holdingpun diuji. Alhasil Keahlian Josh dalam menahan napas dan kemampuannya untuk melawan rasa panik berbuah hasil positif, Josh berhasil keluar dari gua pembunuh itu dengan bantuan sedikit oksigen yang terdapat dilangit-langit gua yang membuat dirinya selamat. Josh melihat sinar kecil yang kemungkinan berasal dari sinar matahari di depan dan dia terus menuju ke arah tersebut. Dia akhirnya dapat menembus permukaan yang ternyata adalah sebuah laut dan dia berhasil berenang menuju daratan.
Tabung pernapasan Josh akhirnya kehabisan udara, yang membuatnya panik bahwa ia akan mati. Dia pun menenangkan diri ke bawah dan mengingat sesuatu yang pernah di ajarkan ayahnya, di mana dia menggunakan gelembung udara kecil yang terperangkap di langit-langit gua. Dia melakukan ini sebentar-sebentar ketika ia mencoba untuk berenang ke arah permukaan. Kelelahan dan hampir putus asa tapi dengan keahlian Josh dalam melakukan teknik Breath Holdingpun diuji. Alhasil Keahlian Josh dalam menahan napas dan kemampuannya untuk melawan rasa panik berbuah hasil positif, Josh berhasil keluar dari gua pembunuh itu dengan bantuan sedikit oksigen yang terdapat dilangit-langit gua yang membuat dirinya selamat. Josh melihat sinar kecil yang kemungkinan berasal dari sinar matahari di depan dan dia terus menuju ke arah tersebut. Dia akhirnya dapat menembus permukaan yang ternyata adalah sebuah laut dan dia berhasil berenang menuju daratan.
Pelajaran yang dapat kita dapat yaitu
kita harus yakin dan jangan mudah pututus asa, apapun teknik selam yang kita lakukan
dan apapun alat selam yang kita gunakan, sebagai penyelam selalu tenang tidak
boleh panik sedikitpun mengahadapi permasalahan. Karena sedikit saja kita
mengalami kepanikan maka nyawa sebagai taruhan nya dan jangan lupa untuk selalu
berfikir positif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar