Oleh : Syahrusy R B 24
Desember 2015
D1813084
Perpustakaan Digital
Perpustakaan
berasal dari kata pustaka, yang berarti kitab, buku-buku, primbon. Kemudian
kata pustaka mendapatkan awalan per-
dan
akhiran –an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti : tempat, gedung, ruang
yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buki dan
sebagainya, koleksi buku, majalah dan
bahan kepustakaan lain yang disimpan untuk dibaca, dipelajari dan dibicarakan.
Pengertian yang lebih umum dan luas tentang perpustakaan yaitu mencakup suatu
ruangan, bagian dari gedung / bangunan atau gedung tersendiri yang berisi
buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur demikian rupa, sehingga mudah untuk
dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan diperlukan oleh
pembaca. Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana, seperti
ruang baca, rak buku, rak majalah, meja-kursi baca, kartu-kartu katalog, sistem
pengelolaan tertentu dan ditempatkan karyawan atau petugas yang melaksanakan kegiatan
perpustakaan agar semuanya dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Sedangkan
menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007, disebukan bahwa
perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan /
atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para
pemustaka. Dengan begitu, sebuah perpustakaan perpustakaan mempunyai ciri-ciri
dan persyaratan tertentu, seperti :
- Tersedianya
ruangan / gedung yang dipergunakan khusus untuk perpustakaan.
- Adanya
koleksi bahan pustaka / bacaan dan sumber informasi lainnya.
- Adanya
petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani pemakai.
- Adanya
komunikasi masyarakat pemakai.
- Adanya
sarana dan prasarana yang diperlukan.
- Diterapkannya
suatu sistem atau mekanisme tertentu yang merupakan tata cara, prosedur
dan aturan-aturan agar segala sesuatunya berlangsung lancar.
Dari
pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa koleksi-koleksi
perpustakaan tidak berupa karya tulis
atau karya cetak yang dapat berupa buku, hasil penelitian, jurnal, surat kabar. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi mempengaruhi koleksi karya-karya rekam yang dapat
berupa CD, VCD, DVD, piringan hitam, kaset yang memuat karya artistik baik
dalam bentuk film, lagu, dokumentasi dan karya artistik.
Perkembangan teknologi
informasi komunikasi sangat mempengaruhi perpustakaan. Perpustakaan berperan
penting dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap informasi dan ilmu pengetahuan. Selain itu perpustakaan berperan penting untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian dan rekreasi. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut perpustakaan melakukan inovasi dengan adanya perpustakaan
digital. Meurut William Arms dalam Aji (2007)
mengemukakan bahwa perpustakaan digital adalah “kumpulan informasi yang tertata
dengan baik beserta layanan-layanan yang disediakannya, yang disimpan dalam
format digital dan dapat diakses melalui jaringan komputer. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa perpustakaa adalah jaringan perpustakaan yang dilayankan secara online
dan dapat diakses secara lagsung maupun tidak langsung, baik
di dalam perpustakaan dan
tanpa harus datang ke perpustakaan atau
di luar perpustakaan.
Perpustakaan digital akan melakukan perubahan koleksi tercetak
menjadi digital, koleksi yang hanya ada di perpustakaan akan digitalkan sehigga dapat di akses secara mudah dan dimanapun tanpa harus berkunjung ke
perpustakaan. Kebutuhan dalam perpustakaan digital
adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komputer sebagai
elemen-elemen penting infrastruktur sebuah perpustakaan digital. Perangkat
utama yang diperlukan dalam perpustakaan digital adalah :
·
Komputer
personal (PC)
·
Internet
(inter-networking)
·
World wide web
(WWW)
Selain hal tersebut perpustakaan
digital memerlukan sistem informasi,
tiga elemen penting yang diperlukan dalam pengembangan sistem informasi adalah
:
·
Perangkat
keras (Hardware)
·
Perangkat
lunak (Software)
·
Manusia
(Brainware)
Menurut
Suryandari (2007) mengungkapkan proses digitalisasi yang dibedakan menjadi tiga
adalah :
·
Scanning
Merupakan proses memindai (men-scan) dokumen dalam bentuk cetak dan mengubahnya ke dalam
bentuk berkas digital. Berkas yang dihasilkan dalam contoh ini adalah berkas PDF.
·
Editing
Merupakan proses mengolah berkas PDF di dalam komputer
dengan cara memberikan
password, watermark, catatan
kaki, daftar isi, hyperlink,
dan sebagainya. Kebijakan
mengenai hal-hal apa saja yang perlu diedit dan dilingdungi di dalam berkas tersebut
disesuaikan dengan kebijakan yang telah ditetapkan perpustakaan. Proses OCR (Optical Character Recognition)
dikategorikan pula ke dalam pross
editing.
OCR adalah sebuah proses yang mengubah gambar menjadi teks. Sebagai contoh, jika kita
memindai sebuah halaman abstrak tesis, maka akan dihasilkan sebuah berkas PDF dalam bentuk
gambar. Artinya, berkas tersebut tidak dapat dioleh dengan program pengolahan
kata.
·
Uploading
Merupakan proses pengisian (input) metadata dan meng-upload
berkas dokumen
tersebut ke digital library. Berkas yang di-upload adalah berkas PDF yang berisi full text karya akhir dari mulai
halaman judul hingga lampiran, yang telah melalui proses editing.
Tujuan
perpustakaan digital menurut Association
of Research Libraries (ARL, 1995) sebagaimana dikutip oleh Winy Purtini
( 2000) yang dimuat dalam IDLN adalah sebagai berikut:
·
Untuk melancarkan pengembangan yang sistematis
tentang cara mengumpulkan, menyimpan,
dan mengorganisasi informasi dan pengetahuan dalam format digital.
·
Untuk mengembangkan pengiriman informasi yang
hemat dan efisien di semua sektor.
·
Untuk mendorong upaya kerjasama yang sangat
mempengaruhi investasi pada sumber-sumber penelitian dan jaringan komunikasi.
·
Untuk memperkuat komunikasi dan kerjasama dalam
penelitian, perdagangan, pemerintah, dan lingkungan pendidikan.
·
Untuk mengadakan peran kepemimpinan
internasional pada generasi berikutnya dan penyebaran pengetahuan ke dalam
wilayah strategis yang penting.
·
Untuk memperbesar kesempatan belajar sepanjang
hayat.
Sedangkan manfaat
perpustakaan digital menurut Chisenga (2003) sebagaimana dikutip oleh Achmad
(2006) adalah:
·
Penambahan koleksi lebih cepat dengan kualitas
lebih baik.
·
Dapat mempercepat akses sehingga informasi yang
dibutuhkan dapat segera dimiliki dan dimanfaatkan oleh pengguna.
·
Lebih bebas dan dapat memotong mata rantai
administrasi untuk memperoleh informasi.
·
Dapat diakses dimana saja, kapan saja asal ada
komputer yang terkoneksi dengan jaringan.
·
Pengguna dapat mengakses bukan hanya dalam
format cetak tapi juga format suara, gambar, video.
Keunggulan perpustakaan digital adalah :
·
Menghemat ruangan
Karena
lokasi perpustakaan digital adalah dokumen-dokumen berben-tuk digital, maka
penyimpanannya akan sangat efisien.
·
Tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Perpustakaan digital dapat diakses dari mana saja dan kapan saja dengan
catatan ada jaringan komputer (computer
internet-working).
·
Koleksi dapat berbentuk multimedia.
Koleksi
perpustakaan digital tidak hanya koleksi yang bersifat teks saja atau gambar
saja. Koleksi perpustakaan digital dapat berben-tuk kombinasi antara teks
gambar, dan suara. Bahkan koleksi perpus-takaan digital dapat menyimpan dokumen
yang hanya bersifat gam-bar bergerak dan suara (film) yang tidak mungkin
digantikan dengan bentuk teks.
·
Akses yang
mudah,
perpustakaan
digital lebih mudah digunakan
·
Murah
Perpustakan digital
tidak memerlukan banyak biaya dalam mendigitalkan koleksi perpustakaan dibandingkan
dengan membeli buku.
·
Mencegah
duplikasi dan plagiat
Perpustakaan digital
lebih “aman”, sehingga tidak akan mudah untuh diplagiat. Bila penyimpanan
koleksi perpustakaan menggunakan format PDF, koleksi perpustakaan hanya bisa
dibaca oleh pengguna, tanpa bisa mengeditnya.
·
Publikasi
karya secara global
Dengan adanya
perpustakaan digital karya-karya dapat dipublikasikan secara global ke seluruh
dunia dengan bantuan internet.
Kelemahan perpustakaan digital adalah :
·
Tidak semua
pengarang mengizinkan karyanya didigitalkan.
·
Kedua, masih banyak masyarakat Indonesia yang buta akan teknologi.
·
Ketiga, masih sedikit pustakawan yang belum mengerti tentang tata cara mendigitalkan
koleksi perpustakaan.
Daftar pustaka
Batubara, Abdul
Karim. 2013. Pemanfaatan Perpustakaan
Digital Dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar. Jurnal 07(02).
Subrata,
Gatot. 2009. Perpustakaan Digital.
Perpustakaan UM.
Pangaribuan, Syakirin. 2010. Pengelolaan
Perpustakaan Digital. Sumatra Utara : Universitas Sumatera Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar